Kanta fotografi dari tiga sudut. Sigma 24mm f1.8, contoh kanta sudut luas prima laju. Walaupun secara prinsipnya adalah memadai, namun secara praktis kanta majmuk yang terdiri daripada sebilangan unsur kanta optik diperlukan untuk membetulkan (sebaik mana yang mampu) sebilangan besar yang timbul. Sesetengah aberasi pasti akan timbul di mana-mana sistem kanta.
Oleh itu, pereka kanta bertanggungjawab mengimbangi aberasi tersebut dan menghasilkan rekaan yang sesuai untuk kegunaan fotografi dan penghasilan secara besar-besaran. Tiadanya perbezaan ketara dari segi prinsip antara kanta yang digunakan untuk kamera, atau mana-mana peranti seumpamanya, cuma rekaan terperinci dan pembinaannya yang berlainan. Kanta boleh ditetapkan dalam kamera secara berkekalan, ataupun ditukatkan dengan kanta-kanta yang berlainan, dan ciri-ciri lain.
Teori fungsi. Prinsip kamera lubang jarum.
Sinaran dari objek melalui lubang kecil untuk membentuk imej. Kebanyakan kanta fotografi dapat dibayangkan sebagai yang diubah suai. Kanta lubang jarum memang pilihan tepat, tetapi ada batasnya, iaitu leraian terhad, kerana mengikut ilmu optik geometrik, lubang jarum yang lebih kecil meningkatkan leraian tetapi mengurangkan cahaya; apatah lagi mengehadkan keberkesanan pengecilan lubang. Justeru itu, kebanyakan kanta fotografi boleh dibayangkan sebagai jawapan kepada persoalan 'bagaimanakah untuk mengubah suai kanta lubang jarum untuk melebihkan kemasukan cahaya sambil meningkatkan leraiannya?' Langkah pertama adalah memasang kanta cembung ringkas pada lubang jarum dengan jarak fokus yang bersamaan dengan jarak dari satah filem (dengan anggapan bahawa kamera akan mengambil gambar objek jauh). Ini membolehkan kita membuka sedikit lubang jarum itu. Geometrinya hampir-hampir sama dengan kanta lubang jarum ringkas, cuma tidak diterangi oleh sinaran cahaya tunggal, sebaliknya setiap titik imej diterangi oleh yang difokuskan.
Kita berdiri di hadapan kamera dan memerhatikan lubang kecil itu. Imej ini dikenali sebagai, di mana segala sinaran cahaya yang meninggalkan sesuatu titik objek yang melalui bukaan ini akan difokuskan pada titik yang sama pada filem. Andainya kita berada dalam kamera, kita akan menyaksikan kanta bertindak selaku. Imej bukaan ini merupakan.
Artikel ini berisi uraian tentang seri novel fantasi. Untuk karakternya, lihat. Untuk kegunaan lain, lihat. Harry Potter adalah seri tujuh yang dikarang oleh penulis. Novel ini mengisahkan tentang petualangan seorang remaja bernama dan sahabatnya, dan, yang merupakan pelajar di.
Inti cerita dalam novel-novel ini berpusat pada upaya Harry untuk mengalahkan penyihir hitam jahat bernama, yang berambisi untuk menjadi makhluk abadi, menaklukkan, menguasai orang-orang nonpenyihir, dan membinasakan siapapun yang menghalangi jalannya, terutama Harry Potter. Harry Potter. Logo Harry Potter, digunakan pertama kali dalam seri novel edisi Amerika Serikat dan kemudian dalam seri film.
Pengarang Negara Bahasa Genre, Fiksi remaja, Bildungsroman, Peralihan usia, Realisme sihir Penerbit Bloomsbury Publishing (Britania Raya) (Amerika Serikat) Tanggal rilis 29 Juni 1997 – 21 Juli 2007 Jenis media Cetak (sampul keras & sampul biasa) Halaman 3407 total Edisi Indonesia Judul Harry Potter Penerjemah Penerbit Tanggal terbit September 2000 – Januari 2008 Halaman 5248 total Seri 1. Sejak dirilisnya novel pertama, (di Indonesia diterbitkan dengan judul Harry Potter dan Batu Bertuah) pada tanggal 30 Juni 1997, seri ini telah mendapatkan popularitas besar, berbagai pujian kritis, dan kesuksesan komersial di seluruh dunia. Beberapa kritikus juga melontarkan kritikan negatif, terutama karena temanya yang gelap.
Hingga Juli 2013, seri ini telah terjual sekitar 450 juta kopi di seluruh dunia, menjadikannya sebagai novel seri paling laris sepanjang masa, dan telah diterjemahkan ke dalam 73 bahasa. Empat novel terakhir secara berturut-turut mencetak rekor sebagai buku dengan penjualan tercepat dalam sejarah. Dengan memuat banyak, termasuk dan bildungsroman (dengan unsur, petualangan, dan ), seri ini telah melahirkan banyak makna dan referensi budaya.
Menurut Rowling, utama dalam seri ini adalah. Terdapat juga tema lainnya, seperti prasangka dan korupsi. Penerbit awal novel-novel Harry Potter adalah Bloomsbury di dan di. Di samping itu, seri ini telah diterbitkan oleh berbagai penerbit di seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang diterbitkan oleh.
Keseluruhan novel, dengan novel ketujuh dibagi menjadi dua bagian, telah diadaptasi menjadi delapan oleh, dan menjadi. Seri Harry Potter juga telah menghasilkan berbagai merek dagang yang berhubungan dengan cerita, menjadikan merek Harry Potter bernilai lebih dari $15 milyar. Selain itu, terkait dengan kesuksesan novel dan film-filmnya, Rowling telah menjadi penulis terkaya sepanjang sejarah kesusasteraan. Harry Potter juga dijadikan sebagai tema taman hiburan seperti The Wizarding World of Harry Potter di Islands of Adventure, Universal Parks & Resorts. Set lengkap ketujuh novel Harry Potter. Novel ini mengisahkan tentang, seorang anak laki-laki yang pada usia sebelas tahun mengetahui bahwa ia adalah seorang, hidup dalam dunia biasa nonsihir, atau.
Kemampuan sihirnya adalah bawaan dan ia diundang untuk menghadiri sekolah yang mengajarkan tentang keterampilan dan pengetahuan sihir. Harry kemudian menjadi pelajar di, dan di sana sebagian besar kisah novel berlangsung.
Di Hogwarts, Harry melalui masa-masa remajanya, ia belajar untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya: sihir, sosial dan emosional, termasuk permasalahan remaja biasa seperti cinta, persahabatan, dan ujian sekolah, serta ujian terbesar untuk mempersiapkannya dalam menghadapi konfrontasi yang ada di depannya. Setiap novel mengisahkan tentang satu tahun kehidupan Harry, dengan peristiwa novel yang berlangsung antara tahun 1991-1998. Kisah novel ini juga mengandung banyak kilas balik, yang sering dialami oleh Harry saat melihat kenangan karakter lain melalui benda sihir yang disebut. Lingkungan pengisahan yang dibuat oleh Rowling benar-benar terpisah dari realitas, namun masih terkait erat satu sama lainnya. Jika adalah dunia alternatif dan adalah dunia magis, maka dunia sihir Harry Potter secara paralel ada di dalam dunia nyata yang mengandung versi magis dari unsur-unsur biasa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Harry Potter, banyak institusi dan lokasi yang dikenali, misalnya. Dunia Harry Potter terdiri dari sekumpulan jalan-jalan tersembunyi yang diabaikan manusia biasa, tempat minum kuno, puri di wilayah sepi, dan kastil terpencil yang tidak terlihat oleh populasi Muggle.
Tahun-tahun awal. Model kastil, tempat Harry mempelajari pendidikan sihir dan menjadi latar tempat hampir di keseluruhan cerita novel. Dalam bab pertama di novel pertama, dikisahkan bahwa peristiwa yang luar biasa telah terjadi di dunia sihir, suatu peristiwa yang sangat luar biasa, bahkan para melihat tanda-tandanya. Latar belakang mengenai peristiwa luar biasa ini dan sosok Harry Potter diungkapkan secara bertahap sepanjang seri. Setelah bab pendahuluan, kisah novel melompat bertahun-tahun kemudian, saat sebelum ulang tahun kesebelas Harry Potter, dan pada titik ini, latar belakang Harry Potter mulai terungkap. Kontak pertama Harry dengan dunia sihir adalah melalui seorang manusia setengah raksasa bernama, penjaga dan juru kunci di.
Hagrid mengungkapkan tentang sejarah masa lalu Harry. Melalui cerita Hagrid, Harry mengetahui bahwa saat ia bayi, ia menyaksikan pembunuhan orangtuanya oleh seorang penyihir hitam jahat bernama, yang kemudian juga berupaya untuk membunuhnya. Untuk alasan yang tidak diketahui, mantra yang dilontarkan oleh Voldemort untuk membunuh Harry berbalik kepadanya.
Harry selamat dengan menyisakan bekas luka berbentuk sambaran petir di dahinya sebagai bukti atas serangan tersebut, dan Voldemort menghilang. Setelah selamat dari serangan Voldemort, Harry menjadi seorang legenda hidup dalam dunia sihir. Namun, atas perintah dari seorang penyihir terhormat dan terkenal bernama, Harry yang yatim piatu dititipkan pada kerabat nya yang tidak menyenangkan,.
Keluarga Dursley bersedia untuk merawat Harry, namun memutuskan untuk merahasiakan hal-hal magis darinya dengan harapan bahwa Harry akan tumbuh 'normal'. Dengan bantuan Hagrid, Harry bersiap untuk menjalani tahun pertamanya di Hogwarts.
Harry pun mulai menjelajahi dunia sihir, pembaca akan diperkenalkan pada berbagai lokasi utama yang digunakan di sepanjang seri. Harry bertemu dengan sebagian besar dalam seri, termasuk dua tokoh yang kelak akan menjadi sahabat baiknya:, seorang penyihir yang berasal dari keluarga penyihir murni, kuno, namun miskin, dan, seorang penyihir cerdas yang berasal dari keluarga nonpenyihir atau Muggle.
Di Hogwarts, Harry juga bertemu dengan guru ramuan, yang menunjukkan kebencian dan ketidaksukaannya pada Harry. Plot buku pertama diakhiri dengan konfrontasi antara Harry dan Lord Voldemort untuk kedua kalinya; Voldemort berupaya untuk memperoleh kembali keabadian dengan cara mendapatkan kekuatan dari, zat yang memberikannya kehidupan yang kekal, dan Harry beserta teman-temannya berusaha untuk menggagalkannya. Seri dilanjutkan dengan, yang mengisahkan tentang tahun kedua Harry di Hogwarts. Harry dan teman-temannya menyelidiki misteri 50 tahun yang lalu terkait dengan peristiwa mencekam yang kembali terjadi di sekolah. Adik perempuan Ron, menjalani tahun pertamanya di Hogwarts, dan menemukan sebuah yang ternyata merupakan buku harian milik Voldemort saat ia masih bersekolah di Hogwarts. Ginny dikuasai oleh Voldemort melalui buku hariannya dan menuntunnya untuk membuka jalan ke 'Kamar Rahasia', melepaskan monster kuno yang menyerang para siswa di Hogwarts.
Novel ini menggali tentang sejarah Hogwarts dan legenda seputar Kamar Rahasia. Untuk pertama kalinya, Harry mengetahui bahwa prasangka rasial mengenai 'darah murni' dan 'darah kotor' juga ada dalam dunia sihir, dan bahwa saat Voldemort berkuasa, penyihir keturunan Muggle atau 'berdarah campuran' sering dijadikan sasaran teror. Harry juga mengetahui bahwa ia bisa berbicara (bahasa ular), pemilik kemampuan tersebut sangat jarang dan sering dikaitkan dengan. Novel ini berakhir setelah Harry menyelamatkan kehidupan Ginny dengan membunuh dan menghancurkan buku harian tersihir yang menjadi sumber masalah. Novel ketiga, mengisahkan tentang tahun ketiga Harry di Hogwarts. Ini adalah satu-satunya novel Harry Potter yang tidak menampilkan Voldemort dalam ceritanya.
Sebaliknya, Harry mengetahui bahwa ia menjadi target, seorang pembunuh yang melarikan diri dari penjara sihir, dan diyakini ikut terlibat dalam kematian orangtua Harry. Setelah Harry dilemahkan oleh – makhluk sihir hitam yang memiliki kekuatan untuk melahap jiwa manusia – yang ditempatkan di Hogwarts untuk melindungi sekolah, Harry bertemu dengan, guru yang kemudian terungkap bahwa ia merupakan. Lupin mengajarkan Harry langkah-langkah pertahanan tingkat atas terhadap sihir hitam, terutama dementor, yang umumnya belum dipelajari oleh siswa seusianya. Harry kemudian mengetahui bahwa Lupin dan Black dahulunya adalah sahabat ayahnya, dan Black dijebak oleh teman mereka yang lainnya,. Dalam novel ini, terungkap bahwa tidak satupun guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang bertahan lebih dari satu tahun ajaran, dan hal ini selanjutnya berulang dalam novel-novel berikutnya.
Kembalinya Voldemort. 'The Elephant House' – kafe di tempat Rowling menulis bab-bab pertama Harry Potter.
Selama tahun keempat Harry di Hogwarts (dikisahkan dalam ), Harry secara tidak terduga terpilih sebagai peserta Turnamen Triwizard; kontes sihir berbahaya di mana Harry harus bersaing melawan penyihir-penyihir 'jagoan' dari sekolah-sekolah sihir lainnya, dan juga siswa dari Hogwarts sendiri. Selama turnamen, Harry dipandu oleh Profesor, yang kemudian diketahui adalah seorang penipu –salah satu pendukung Voldemort bernama yang menyamar. Pada titik ini, terjadi pergeseran pengisahan dari yang sebelumnya hanya berupa firasat, dugaan, dan ketidakpastian, menjadi suatu konflik terbuka. Rencana Voldemort dengan menyusupkan Crouch ke dalam turnamen untuk membawa Harry padanya berhasil. Meskipun pada akhirnya Harry berhasil lolos dari Voldemort, wakil Hogwarts lainnya dalam Turnamen Triwizard, terbunuh, dan Voldemort kembali memasuki dunia sihir dengan fisik utuh. Dalam buku kelima, Harry kembali berhadapan dengan Voldemort yang baru bangkit. Dalam menanggapi kemunculan Voldemort, Dumbledore kembali mengaktifkan, yaitu perkumpulan rahasia yang bergiat dari rumah keluarga yang bertujuan untuk menghadapi pelahap maut Voldemort dan melindungi siapapun yang menjadi target Voldemort, terutama Harry.
Meskipun Harry dan Dumbledore telah menjelaskan tentang kembalinya Voldemort, dan kebanyakan masyarakat sihir lainnya menolak mempercayai bahwa Voldemort telah kembali. Dalam upaya untuk melawan dan mendiskreditkan Dumbledore, Kementerian menunjuk sebagai Inkuisitor Agung Hogwarts. Umbridge lalu mengubah Hogwarts menjadi rezim diktator dan melarang siswa mempelajari cara-cara untuk mempertahankan diri dalam melawan sihir hitam.
Harry kemudian membentuk ', sebuah kelompok belajar rahasia di mana Harry bertugas untuk mengajari teman-temannya keterampilan sihir Pertahanan terhadap Ilmu Hitam tingkat tinggi yang telah ia pelajari. Harry mengetahui bahwa ada penting mengenai dirinya dan Voldemort, dan ramalan inilah yang telah memicu Voldemort untuk membunuh orang tua Harry. Harry juga mengetahui bahwa ia dan Voldemort memiliki koneksi yang tidak diinginkan, dan menyakitkan setiap kali koneksi itu muncul, yang membuat Harry bisa menyaksikan tindakan Voldemort secara telepati. Dalam klimaks novel ini, Harry dan teman-temannya bertempur secara langsung menghadapi. Meskipun kedatangan tepat waktu para anggota Orde Phoenix menyelamatkan nyawa Harry dan teman-temannya, Sirius Black terbunuh dalam pertarungan ini.
Dalam buku keenam, Voldemort mulai melancarkan perang terbuka. Di Hogwarts, Harry dan teman-temannya yang beranjak remaja secara relatif terlindungi dari bahaya. Mereka terlibat dalam berbagai permasalahan remaja, dan Harry akhirnya mulai berkencan dengan. Di awal-awal cerita, Harry menemukan buku ramuan tua yang penuh dengan coretan dan instruksi-instruksi tidak resmi dari sang pemilik buku yang misterius; si 'Pangeran Berdarah Campuran'.
Buku ini dengan cepat menjadi sumber kesuksesan Harry dalam kelas ramuan, namun karena berbagai mantra ilegal yang tertulis di dalamnya, buku ini juga menjadi sumber kekhawatiran, terutama dari Hermione. Pada tahun ini, Harry juga mengikuti pelajaran privat dengan Dumbledore, yang menunjukkan pada Harry berbagai kenangan tentang kehidupan awal Voldemort.
Selama pelajaran privatnya, terungkap bahwa untuk mempertahankan hidupnya, Voldemort telah membagi jiwanya menjadi potongan-potongan, menciptakan serangkaian, benda dengan kekuatan jahat yang tersembunyi di berbagai lokasi, dan salah satunya adalah buku harian yang dihancurkan Harry dalam buku kedua. Musuh Harry yang arogan, berusaha untuk membunuh Dumbledore di sepanjang novel. Upaya Malfoy ini memuncak dengan terbunuhnya Dumbledore oleh Profesor Snape; si 'Pangeran Berdarah Campuran' yang sebenarnya. Novel terakhir dalam seri, dimulai langsung setelah peristiwa dalam buku keenam. Voldemort sukses menguasai dan mengontrol Kementerian Sihir.
Harry, Ron, dan Hermione memutuskan untuk tidak kembali ke Hogwarts dan memulai upaya mereka untuk menemukan dan menghancurkan Voldemort yang tersisa. Untuk memastikan keselamatan mereka sendiri serta keluarga dan teman-teman mereka, ketiganya terpaksa mengisolasi diri mereka di lokasi-lokasi yang tidak terlacak. Dalam petualangan mereka mencari horcrux, mereka bertiga mengetahui detil tentang masa lalu Dumbledore, tentang benda lainnya yang disebut hallow yang bisa digunakan untuk menangkal horcrux, serta motif Snape yang sebenarnya – ia bekerja untuk Dumbledore sejak pembunuhan ibu Harry. Buku ketujuh ini memuncak dalam Pertempuran Hogwarts.
Harry, Ron, dan Hermione beserta anggota, para guru, dan siswa Hogwarts, bertempur untuk mempertahankan Hogwarts dari Voldemort, Pelahap Mautnya, dan berbagai makhluk gaib. Beberapa karakter utama tewas dalam pertempuran gelombang pertama. Setelah mengetahui bahwa ia sendiri adalah horcrux, Harry menyerahkan dirinya kepada Voldemort, yang melontarkan kutukan maut padanya. Namun, para pejuang Hogwarts tidak menyerah. Meskipun mereka meyakini bahwa Harry telah tewas, mereka terus berjuang. Harry, yang sebenarnya berhasil kembali dari situasi antara hidup dan kematian dan kemudian berpura-pura mati, akhirnya menghadapi Voldemort, yang semua horcruxnya telah hancur. Dalam pertempuran berikutnya, Voldemort terbunuh oleh kutukannya sendiri yang berbalik.
Di akhir novel, terdapat sebuah epilog yang menceritakan tentang kehidupan para karakter yang bertahan hidup dan keberlangsungan dunia sihir. Lihat pula: Rowling telah memperluas dengan menulis beberapa buku singkat yang diproduksi untuk berbagai kegiatan amal. Pada tahun 2001, Rowling merilis (buku teks Hogwarts yang diakui) dan (buku yang dibaca Harry sebagai selingan). Hasil dari penjualan dua buku tersebut disumbangkan kepada badan amal Comic Relief. Pada tahun 2007, Rowling menerbitkan tujuh salinan tulisan tangan dari, kumpulan dongeng penyihir yang disebutkan dalam novel terakhir. Hasil penjualan buku ini digunakan untuk membantu Children's High Level Group, badan amal yang menyediakan dana bagi anak-anak dengan keterbelakangan mental di negara-negara miskin.
Buku ini diterbitkan secara internasional pada tanggal 4 Desember 2008. Rowling juga menulis sebuah sepanjang 800 kata pada tahun 2008 sebagai bagian dari kampanye pengumpulan dana yang diselenggarakan oleh penjual buku Waterstones. Ketiga buku di atas berisi informasi tambahan tentang dunia sihir yang tidak dijelaskan dalam novel aslinya. Pada tahun 2011, Rowling meluncurkan untuk proyek barunya yang disebut. Pottermore dibuka untuk umum pada 14 April 2012. Pottermore ini memungkinkan pengguna untuk diseleksi, dipilih menurut tongkat sihir mereka, dan memainkan berbagai permainan mini.
Tujuan utama dari situs web ini adalah mengajak pengguna untuk berpetualang ke sepanjang cerita dengan akses ke konten-konten yang tidak diungkapkan oleh Rowling sebelumnya, dengan lebih dari 18.000 kata konten tambahan. Novel-novel Harry Potter tergolong ke dalam genre sastra fantasi, namun, dalam banyak hal novel-novel ini juga bisa dikategorikan bildungsromans, atau novel transisi usia, serta juga mengandung unsur-unsur seperti, petualangan, dan.
Harry Potter dianggap sebagai bagian dari kisah-kisah mengenai sekolah asrama anak di Inggris, sama seperti Stalky & Co., nya, seri St. Clare dan Naughtiest Girl, serta Billy Bunter karya Frank Richards. Novel-novel Harry Potter berlatar tempat di, sebuah sekolah asrama fiksi untuk para penyihir di, dengan kurikulumnya yang mengajarkan tentang pendidikan.
Secara tidak langsung, Harry Potter dipengaruhi oleh Tom Brown's School Days karya dan novel-novel era Victoria dan Edwardian lainnya yang menceritakan tentang kehidupan di sekolah publik Britania. Menurut, Harry Potter adalah 'cerita misteri yang cerdik', dan masing-masing novel dikembangkan dengan pendekatan petualangan bergaya. Cerita dikisahkan dari sudut pandang orang ketiga tunggal, kecuali dalam beberapa bab (misalnya dalam bab pertama, dan dua bab pertama ). Di tengah-tengah cerita di masing-masing novel, Harry menemui berbagai masalah dan melanggar berbagai peraturan sekolah saat berupaya untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Jika ada siswa yang tertangkap melanggar peraturan sekolah, maka mereka akan dihukum oleh profesor Hogwarts. Penggunaan hukuman ini sering ditemui dalam novel-novel dengan sekolah berasrama. Namun, cerita di masing-masing novel selalu mencapai klimaksnya pada waktu, mendekati atau setelah diselenggarakannya ujian akhir, dan Harry harus berhadapan dengan atau salah satu nya, dengan taruhan hidup dan mati. Seiring dengan perkembangan seri, satu atau lebih karakter tewas dalam empat novel terakhir. Sebagai dampaknya, Harry mulai mempelajari pelajaran-pelajaran penting melalui eksposisi dan berdiskusi dengan sekaligus mentornya,.
Dalam novel terakhir, Harry dan teman-temannya menghabiskan sebagian besar waktu mereka jauh dari Hogwarts, dan hanya kembali ke sana untuk menghadapi Voldemort di bab-bab terakhir novel. Untuk melengkapi format bildungsroman, dalam novel ini Harry mulai tumbuh dewasa, kehilangan kesempatan untuk menjalani tahun terakhirnya sebagai murid di Hogwarts, harus bertindak sebagai orang dewasa, dan masyarakat di dunia sihir bergantung pada keputusannya. Menurut Rowling, tema utama dalam seri Harry Potter adalah: 'Buku saya sebagian besar tentang kematian. Dibuka dengan kematian orang tua Harry.
Ada obsesi Voldemort untuk menaklukkan kematian dan menemukan dengan harga apapun, tujuan setiap orang yang memiliki kemampuan sihir. Saya jadi mengerti kenapa Voldemort ingin mengalahkan kematian. Kita semua takut pada hal itu.' Para dan jurnalis telah mengembangkan penafsiran lain yang terkait dengan tema dalam novel, beberapa di antaranya lebih kompleks daripada yang lain, dan beberapa yang lainnya juga menyatakan terdapat tema politik. Tema-tema seperti, penindasan, kelangsungan hidup, dan pemaksaan kehendak dianggap sebagai tema lazim yang terdapat di seluruh seri. Selain itu, tema tentang perjalanan menuju masa remaja dan penderitaan juga terdapat dalam novel. Rowling sendiri menyatakan bahwa bukunya terdiri dari 'argumen berkepanjangan untuk toleransi, permohonan berkepanjangan untuk mengakhiri kefanatikan', dan juga untuk menyampaikan pesan mengenai 'permasalahan kebijaksanaan dan tidak mengasumsikan bahwa pemaksaan dan tekanan akan memberitahumu seluruh kebenaran'.
Tema lainnya yang bisa ditemukan dalam novel adalah kekuasaan/penyalahgunaan kekuasaan, cinta, prasangka, dan pilihan bebas. Tema-tema ini, menurut Rowling, 'sangat mengakar kuat di seluruh plot cerita', penulis lebih suka membiarkan tema 'tumbuh secara alami', daripada berusaha untuk menyampaikan ide-ide tersebut kepada para pembaca. Tema lainnya yang selalu ada dalam cerita adalah masa remaja. Menurut Rowling, penggunaan tema ini bertujuan untuk menggambarkan perkembangan seksualitas karakternya dan tidak membiarkan Harry 'terjebak dalam situasi pra-remaja permanen'. Rowling menyatakan bahwa menurutnya, signifikansi tema moral dalam cerita tampak 'jelas menyilaukan'. Kunci cerita menurut Rowling adalah pilihan antara apa yang benar dan apa yang mudah, 'karena hal itu adalah bagaimana tirani dimulai, dengan orang-orang yang mengambil rute mudah dan tiba-tiba menemukan dirinya dalam kesulitan besar.' Pencipta Harry Potter.
Pada tahun 1990, Rowling berada di kereta yang penuh sesak dari ke ketika ide mengenai Harry tiba-tiba 'jatuh ke kepalanya'. Rowling memberikan penjelasan tentang pengalamannya di situs webnya: “ Saya telah menulis hampir tanpa jeda sejak umur enam tahun tetapi sebelumnya saya tidak pernah merasa begitu bergairah akan suatu gagasan.
Saya hanya duduk dan berpikir, selama empat jam (menunggu keterlambatan kereta api), dan semua detil bermunculan di otak saya, dan anak laki-laki kurus berambut hitam dan berkaca mata yang tidak menyadari bahwa ia adalah seorang penyihir semakin lama semakin nyata bagi saya. ” Rowling menyelesaikan pada tahun 1995 dan novel itu dikirimnya pada beberapa agen penerbitan. Agen kedua yang dikiriminya naskah, Christopher Little, menawarkan untuk mewakilinya mengirimkan naskah tersebut pada penerbit Bloomsbury. Setelah ditolak oleh delapan penerbit, Bloomsbury akhirnya menawari Rowling uang muka sebesar untuk menerbitkan novel tersebut. Meskipun Rowling menyatakan bahwa ia tidak memiliki target khusus mengenai pembacanya ketika ia mulai menulis buku-buku Harry Potter, penerbit pada awalnya menetapkan target pembacanya adalah anak-anak yang berusia antara sembilan hingga sebelas tahun. Pada malam sebelum penerbitan, Rowling diminta oleh penerbitnya untuk menggunakan yang lebih, supaya dapat menarik anak laki-laki dalam jangkauan umur tersebut, karena mereka khawatir bahwa anak laki-laki tidak akan tertarik membaca novel yang mereka ketahui ditulis oleh seorang wanita. Ia memilih untuk menggunakan nama J.
Rowling (Joanne Kathleen Rowling), menggunakan nama neneknya sebagai nama keduanya karena ia tidak memiliki. Harry Potter and the Philosopher's Stone diterbitkan oleh Bloomsbury, penerbit semua buku-buku Harry Potter di, pada tanggal 30 Juni 1997. Novel ini diterbitkan di pada 1 September 1998 oleh, yang menerbitkannya dengan judul Harry Potter and the Sorcerer's Stone, setelah sebelumnya Rowling menerima bayaran sebesar US$105.000 untuk hak penerbitan di Amerika Serikat – harga yang sangat luar biasa bagi sebuah buku anak-anak yang dikarang oleh pengarang yang tidak dikenal pada saat itu. Khawatir bahwa para pembaca di Amerika tidak akan mengerti kata 'philosoper' atau tidak menganggapnya sebagai tema magis (meskipun 'Philosoper's Stone' atau batu filsuf terkait dengan ), Scholastic bersikeras untuk mengganti judul novel tersebut menjadi Harry Potter and the Sorcerer's Stone untuk pasar Amerika. Buku kedua, awalnya diterbitkan di Britania Raya pada tanggal 2 Juli 1998 dan di AS pada 2 Juni 1999.
Kemudian diterbitkan setahun kemudian di Britania Raya pada 8 Juli 1999, dan di Amerika Serikat pada 8 September 1999. Diterbitkan pada 8 Juli 2000 di waktu yang bersamaan oleh Bloomsbury dan. Adalah buku terpanjang dalam seri, dengan tebal 766 halaman dalam versi Inggris dan 870 halaman dalam versi Amerika Serikat. Orde Phoenix diterbitkan secara serentak di negara-negara yang berbahasa Inggris pada tanggal 21 Juni 2003.
Dua tahun kemudian, diterbitkan pada 16 Juli 2005, dan terjual sebanyak 9 juta eksemplar dalam waktu 24 jam setelah perilisannya di seluruh dunia. Buku ketujuh sekaligus yang terakhir, diterbitkan pada 21 Juli 2007. Buku ini terjual sebanyak 11 juta eksemplar dalam 24 jam pertama setelah perilisannya, dengan rincian 2,7 juta eksemplar di Britania Raya dan 8,3 juta eksemplar di Amerika Serikat. Artikel utama untuk bagian ini adalah: Seri ini telah diterjemahkan ke dalam 67 bahasa, menjadikan Rowling sebagai salah satu penulis yang karyanya paling banyak diterjemahkan dalam sejarah.
Seri Harry Potter telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa yang beragam seperti, dan. Volume pertama telah diterjemahkan ke dalam dan bahkan, menjadikannya sebagai karya terpanjang yang diterbitkan dalam bahasa Yunani Kuno sejak novel pada abad ke-3 M. Beberapa penerjemah yang disewa untuk menggarap novel-novel Harry Potter adalah penulis-penulis terkenal sebelum mereka menerjemahkan Harry Potter, misalnya Viktor Golyshev, yang menangani terjemahan untuk buku kelima. Terjemahan untuk buku kedua sampai ketujuh dilakukan oleh Sevin Okyay, seorang kritikus sastra populer dan komentator budaya. Untuk alasan kerahasiaan, terjemahan hanya dapat dimulai ketika novel yang ber bahasa Inggris sudah dirilis, dengan demikian ada jeda beberapa bulan sebelum novel diterjemahkan ke dalam bahasa lain.
Hal ini menyebabkan semakin banyaknya salinan dari edisi bahasa Inggris yang dijual kepada penggemar yang tidak sabaran di negara-negara non-bahasa Inggris. Di Perancis, karena tingginya minat untuk membaca buku kelima ini, Orde Phoenix edisi bahasa Inggris menjadi buku berbahasa Inggris pertama yang menempati peringkat atas dalam daftar buku terlaris di Perancis. Edisi Amerika Serikat telah disesuaikan dengan agar buku-buku ini lebih dimengerti oleh khalayak muda Amerika. Di Indonesia, keseluruhan buku-buku Harry Potter diterbitkan oleh dan diterjemahkan oleh. Penyelesaian seri. Antrian pembaca yang akan membeli buku terakhir Harry Potter di toko buku Moskva,.
Pada bulan Desember 2005, Rowling menyatakan dalam situs web-nya: '2006 akan menjadi tahun ketika saya menulis buku terakhir dalam seri Harry Potter.' Perkembangannya kemudian diumumkan dalam online-nya, yang mengabarkan kemajuannya dalam menulis, dengan tanggal perilisan 21 Juli 2007. Buku terakhir ini selesai pada tanggal 11 Januari 2007 di Hotel Balmoral,. Rowling menuliskan pesan di bagian belakang patung, yang berbunyi: 'J.
Rowling selesai menulis Harry Potter dan Relikui Kematian di kamar ini (552) pada tanggal 11 Januari 2007.' Rowling sendiri telah menyatakan bahwa bab terakhir dari buku terakhir (epilog) selesai 'kira-kira tahun 1990'. Pada bulan Juni 2006, Rowling, dalam sebuah acara talk show Inggris, Richard & Judy, mengumumkan bahwa beberapa bab telah dimodifikasi karena salah satu karakter 'mendapat penangguhan hukuman' dan dua karakter lainnya yang sebelumnya selamat harus tewas. Pada 28 Maret 2007, gambar sampul novel terakhir untuk edisi dewasa dan anak-anak penerbit Bloomsbury serta Scholastic dirilis. Menaruh tanda peron fiktif dari cerita buku karena besarnya popularitas Harry Potter. Penggemar seri Harry Potter yang sangat bersemangat dan tidak sabar menunggu seri terbaru keluar di toko-toko buku di seluruh dunia mulai mengadakan acara-acara yang bertepatan dengan peluncuran tengah malam buku terbaru, yang dimulai saat peluncuran Harry Potter dan Piala Api pada tahun 2000. Empower program rosalind wiseman.
Acara-acara yang diselenggarakan antara lain parade kostum, permainan, lukisan wajah, dan acara hiburan langsung lainnya. Ini turut memberikan kontribusi terhadap tingginya popularitas penggemar Potter dan sukses menarik penggemar untuk membeli buku; hampir sembilan juta dari 10,8 juta eksemplar cetakan pertama terjual dalam 24 jam setelah peluncurannya. Novel terakhir, Harry Potter dan Relikui Kematian, menjadi buku dengan penjualan tercepat dalam sejarah, terjual sekitar 11 juta eksemplar dalam 24 jam pertama peluncurannya. Seri Harry Potter juga sukses mengumpulkan penggemar dewasa, yang menyebabkan setiap novel Harry Potter diterbitkan dalam dua versi, dengan teks yang sama, namun sampul berbeda, yaitu versi dewasa dan versi anak-anak. Selain mengadakan pertemuan online melalui situs penggemar, dan, penggemar-penggemar setia Harry Potter juga bisa bertemu dalam Harry Potter. Kata Muggle telah menyebar keluar dunia Harry Potter, menjadi salah satu kata yang tercantum dalam.
Fandom Harry Potter juga mengadakan podcast secara reguler, biasanya setiap minggu, dengan diskusi-diskusi terbaru dalam fandom. Dan meraih posisi teratas dalam peringkat podcast dan menurut hasil jajak pendapat merupakan salah satu dari 50 podcast terfavorit. Kesuksesan komersial.
Kerumunan yang menunggu di di Newark, untuk peluncuran tengah malam. Popularitas seri Harry Potter juga telah menghasilkan kesuksesan komersial bagi Rowling, penerbit, dan pemegang izin Harry Potter terkait lainnya. Kesuksesan ini menjadikan Rowling sebagai penulis pertama yang menjadi miliarder. Novel-novel Harry Potter telah terjual lebih dari 450 juta kopi di seluruh dunia dan telah diadaptasi ke dalam film-film populer yang diproduksi oleh, yang menjadi. Film-film ini juga telah menghasilkan delapan permainan video dan menyebabkan lahirnya lisensi lebih dari 400 produk tambahan lainnya yang terkait dengan Harry Potter, termasuk sebuah.
Merek dagang Harry Potter diperkirakan bernilai sebesar $15 milyar. Tingginya permintaan terhadap buku-buku Harry Potter memotivasi untuk membuat daftar buku terlaris yang terpisah untuk sastra anak pada tahun 2000, tepat sebelum perilisan Harry Potter dan Piala Api. Pada 24 Juni 2000, novel-novel Rowling bertengger selama 79 minggu berturut-turut dalam daftar buku terlaris New York Times; tiga novel pertama masing-masingnya menempati daftar buku hardcover terlaris. Pada tanggal 12 April 2007, mengungkapkan bahwa Relikui Kematian telah memecahkan rekor, dengan lebih dari 500.000 eksemplar buku yang dipesan melalui situs mereka. Untuk perlisan Piala Api, sebanyak 9.000 truk digunakan tanpa tujuan lain selain untuk mendistribusikan buku.
Dan telah menjual lebih dari 700.000 eksemplar buku. Di Amerika Serikat, buku tersebut awalnya dicetak sebanyak 3,8 juta eksemplar, memecahkan rekor percetakan pada saat itu. Statistik rekor ini dipecahkan oleh tiga tahun kemudian, yang dicetak sebanyak 8,5 juta eksemplar, dan kemudian dipecahkan lagi oleh Pangeran Berdarah Campuran (10,8 juta eksemplar). 6.9 juta eksemplar Pangeran Berdarah Campuran terjual di AS dalam 24 jam setelah perilisannya, sedangkan di Britania Raya lebih dari dua juta eksemplar terjual di hari pertamanya. Cetak awal di AS untuk Relikui Kematian adalah 12 juta eksemplar, dan lebih dari satu juta pra-pemesanan yang dipesan melalui Amazon dan Barnes & Noble.
Penghargaan dan pengakuan Seri Harry Potter telah menerima sejumlah penghargaan sejak dipublikasikannya Batu Bertuah pada tahun 1997, termasuk empat Whitaker Platinum Book Awards (semuanya diraih pada tahun 2001), tiga (1997–1999), dua (1999 dan 2001), (1999), (2006), dan lain sebagainya. Pada tahun 2000, dinominasikan untuk, dan pada tahun 2001, memenangkan penghargaan tersebut.
Penghargaan lainnya di antaranya (1997), (1998), dan menempati sejumlah daftar seperti buku terkemuka, pilihan editor, dan buku terbaik dalam, The New York Times, dan. Sebuah studi pada tahun 2004 menemukan bahwa buku-buku seri Harry Potter secara umum dibacakan di sekolah-sekolah dasar di. Berdasarkan hasil jajak pendapat online pada 2007, di menempatkan seri Harry Potter dalam 'Top 100 Buku untuk Anak-Anak.' Tiga buku ( Batu Bertuah, Tawanan Azkaban dan Piala Api) merupakan buku-buku yang menempati daftar 'Top 100 Chapter Books' sepanjang masa dalam jajak pendapat pada tahun 2012 yang dilakukan oleh School Library Journal. Ketujuh novel Harry Potter edisi Britania Raya. Sejak awal penerbitannya, Harry Potter mendapat tinjauan positif dari para kritikus. Saat dipublikasikannya buku pertama, Harry Potter dan Batu Bertuah menarik perhatian surat kabar seperti, yang menyatakan bahwa itu 'semua bakat klasik', dan, yang menyebutnya 'barang Magis'.
Segera setelah itu, surat kabar Inggris mulai bergabung, lebih dari satu surat kabar membandingkannya dengan karya: menilainya sebagai 'debut paling imajinatif sejak Roald Dahl', pandangan yang sama juga ditulis oleh ('perbandingannya dengan Dahl adalah, sama-sama imajinatif'), sedangkan menyebutnya sebagai 'novel bertekstur kaya yang ditumpangi oleh kejenakaan.' Pada saat diterbitkannya buku kelima, Harry Potter dan Orde Phoenix, buku-buku Harry Potter mulai menerima kritik keras dari sejumlah pakar sastra.
Profesor Yale, sarjana sastra dan kritikus mengkritik buku tersebut sebagai sastra, mengatakan: 'pikiran Rowling begitu diatur oleh klise dan metafora yang mati sehingga ia tidak memiliki gaya penulisan lain.' Menulis sebuah artikel op-ed di New York Times, menyebut dunia Rowling sebagai 'dunia sekunder, terbuat dari motif derifatif cerdas dari segala jenis sastra anak. Ditulis untuk orang-orang yang hidupnya imajinatif, yang terbatas pada kartun TV, opera sabun, realitas TV dan gosip selebriti yang berlebih-lebihan.'
, seorang novelis dan penyair, menyatakan bahwa buku-buku Rowling tidak cocok untuk anak-anak, yang tidak akan mampu memahami temanya yang kompleks. Rosen juga menyatakan bahwa 'JK Rowling tak lebih dari seorang penulis dewasa.' Kritikus menulis di berdasarkan pengalamannya dalam menilai untuk. Pandangannya secara keseluruhan mengenai seri Harry Potter adalah negatif – 'saga Potter pada dasarnya merendahkan, konservatif, sangat derivatif, nostalgia bagi Inggris masa lampau', dan ia menyatakan bahwa seri itu 'biasa saja, dengan gaya prosa yang tidak gramatikal'. Menyatakan: 'Saya tidak punya pendapat hebat mengenai seri itu.
Saat begitu banyak orang dewasa yang mengkritik tentang 'orisinalitas luar biasa' dari buku Harry Potter pertama, saya membacanya untuk mengetahui apa yang diributkan itu, dan tetap agak bingung; tampak seperti fantasi anak-anak yang disilangkan dengan 'novel sekolah', baik untuk kelompok usia, namun gayanya biasa, imajinatif derivatif, dan secara etis agak kejam.' Sebaliknya, penulis mengakui bahwa seri ini 'tidak seperti yang diharapkan penyair', namun melanjutkan dengan mengatakan: 'tapi ini bukan puisi, ini untuk dibaca, untuk dijual, hiburan sehari-hari, dan prosa yang hebat'. Kritikus sastra A.
Wilson memuji seri Harry Potter di, menyatakan: 'Tidak banyak penulis yang memiliki kemampuan Dickensian seperti JK yang akan membuat kita membalik halaman, menangis terang-terangan, dengan air mata meleleh-dan beberapa halaman kemudian kita tertawa, karena lelucon yang bagus. Kita telah hidup sepanjang satu dekade untuk membaca cerita anak-anak yang paling lucu, paling menyeramkan, dan paling mengharukan yang pernah ditulis.'
Charles Taylor dari, yang pada dasarnya adalah seorang kritikus film, secara khusus menentang pendapat Byatt. Ia mengakui bahwa seri mungkin memiliki 'poin budaya yang berkisah mengenai sampah budaya pop dan jauh dari kompleksitas seni', namun Taylor menolak pendapat Byatt yang menyatakan bahwa seri ini bukanlah sastra, dan bahwa kesuksesannya hanyalah karena kisah masa kanak-kanak yang ditawarkannya. Taylor menekankan tema gelap dari seri, yang ditunjukkan oleh pembunuhan teman sekolah dan teman dekatnya, serta luka psikologis dan yang memicunya. Taylor juga berpendapat bahwa Batu Bertuah adalah yang paling 'terang' dari ketujuh buku yang diterbitkan, dan menolak bahwa kisah masa kanak-kanak – yang menurut Byatt – memacu kesuksesan seri: misalnya, kisah buku pertama dibuka dengan berita tentang orangtua Harry, yang mana hal ini jauh dari tema anak-anak. Menyebut seri Harry Potter sebagai 'sebuah prestasi yang hanya mampu dicapai oleh seseorang dengan imajinasi unggul', dan menyatakan bahwa 'Rowling bermain kata-kata, memiringkan selera humor' menjadi 'luar biasa'.
Namun, ia menulis bahwa meskipun ceritanya 'bagus', ia 'sedikit kesal karena mengetahui kalau Harry harus berada di rumah bibi dan pamannya yang mengerikan', kisah awal yang ditampilkan dalam ketujuh buku. King juga bercanda dengan menyatakan bahwa 'Rowling tidak pernah menemukan adverb yang tidak ia sukai!' King memprediksi bahwa Harry Potter 'akan bertahan sepanjang waktu dan berakhir di rak buku di mana hanya yang terbaik yang akan disimpan; saya pikir Harry akan menempati tempat yang sama dengan, dan, dan ini adalah salah satu seri yang tidak hanya akan bertahan sepanjang dekade, tetapi sepanjang masa.' Dampak sosial Meskipun menempatkan Rowling di posisi kedua pada tahun 2007, tidak ada inspirasi sosial, moral, dan politik yang diberikan Rowling kepada penggemarnya. Kritikus buku, Ron Charles, berpendapat pada Juli 2007 bahwa sejumlah besar orang dewasa membaca seri Potter, namun hal ini tidak hanya dialami oleh Harry Potter, buku-buku lainnya juga mewakili 'kasus buruk budaya kekanak-kanakan', dan berpendapat bahwa tema 'baik vs jahat' dalam seri ini sangat 'kekanak-kanakan'.
Ia juga berpendapat 'bukan salah Rowling' jika terjadi histeria budaya dan pemasaran yang ditandai dengan publikasi buku-buku berikutnya dengan 'anak-anak dan orang dewasa yang mengantre di stadion besar, sikap media massa menjadi penyebab tidak ada novel lainnya yang dapat menghasilkan publikasi sebesar itu'. Pustakawan Nancy Knapp mengungkapkan bahwa seri ini berpotensi untuk meningkatkan angka dengan memotivasi anak-anak untuk membaca lebih sering. Sepakat dengan Knapp, Diane Penrod juga memuji pencampuran antara hiburan sederhana dengan 'kualitas fiksi sastra yang cerdas' dalam buku, namun mengungkapkan keprihatinannya atas efek mengganggu dari produksi pernak-pernik yang menyertai peluncuran buku. Jennifer Conn menggunakan metode mengajar Snape dan pelatih Madam Hooch sebagai contoh mengenai apa yang harus dihindari dan apa yang harus ditiru dalam proses mengajar, dan Joyce Fields menulis bahwa buku-buku Harry Potter memuat empat dari lima topik utama dalam kelas tahun pertama: 'konsep sosiologi, termasuk budaya, masyarakat, dan; dan;; dan.' Jenny Sawyer menulis pada 25 Juli 2007 dalam bahwa buku Harry Potter menciptakan 'tren komersialisasi penceritaan dongeng masyarakat Barat', 'moral dalam cerita tersebut sudah tersampaikan, namun dilenyapkan akibat adanya unsur saat ini. Setelah 10 tahun, 4.195 halaman, dan lebih dari 375 juta kopi, prestasi menjulang J.K. Rowling memiliki landasan hampir semua unsur sastra anak: 'kepahlawanan'.
Harry Potter, menurut Sawyer, tidak menghadapi 'perjuangan moral' ataupun mengalami pertumbuhan etika, dan dengan demikian 'tidak ada panduan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah'. Sebaliknya, Emily Griesinger menggambarkan perjalanan Harry untuk pertama kalinya ke sebagai perwujudan dari iman dan harapan, dan perjumpaannya dengan Topi Seleksi adalah hal pertama dari banyak hal di mana karakter Harry dibentuk oleh pilihan yang dibuatnya. Griesinger juga mencatat adanya 'sihir yang lebih kuat' dalam pengorbanan ibu Harry untuk melindungi putranya di sepanjang seri, yang gagal dipahami.
Dalam artikel tanggal 8 November 2002, Chris Suellentrop menyejajarkan Potter dengan 'anak malang yang sukses di sekolah karena bakat teman-teman dan kerabatnya'. Ia mencatat bahwa dalam fiksi Rowling, kemampuan sihir adalah 'sesuatu yang kau peroleh sejak lahir, bukan sesuatu yang dapat dicapai', Suellentrop juga menyatakan bahwa pepatah Dumbledore: 'Pilihan kitalah, yang menunjukkan orang seperti apa kita, lebih dari kemampuan kita', adalah munafik. Pada 12 Agustus 2007, New York Times meninjau Relikui Kematian, memuji Rowling atas 'cerita sekolah Inggris-nya' tanpa menciptakan 'dunia demokrasi yang penuh keragaman'. Artikel utama untuk bagian ini adalah:, dan Buku-buku Harry Potter telah menjadi subjek dari sejumlah kasus hukum. Kelompok Kristen Amerika mengklaim bahwa buku-buku Harry Potter mempromosikan ajaran dan sihir di kalangan anak-anak, dan berbagai konflik lainnya terkait dengan pelanggaran dan merek dagang.
Popularitas dan tingginya dari seri Harry Potter telah membuat Rowling, penerbit, dan distributor film mengambil tindakan hukum untuk melindungi hak cipta Harry Potter, termasuk melarang penjualan produk-produk imitasi Harry Potter, menegur para pemilik situs web yang memakai 'Harry Potter', dan menuntut penulis bernama karena menuduh bahwa Rowling telah menjiplak karyanya. Berbagai pemuka-pemuka agama mengklaim bahwa buku-buku Harry Potter mempromosikan sihir dan oleh karena itu tidak cocok bagi anak-anak, sedangkan sejumlah kritikus juga mengkritik buku-buku Rowling karena mempromosikan agenda politik.
Buku-buku Harry Potter juga telah menimbulkan kontroversi dalam dunia sastra dan penerbitan. Pada tahun 1997-1998, memenangkan hampir semua penghargaan buku di Britania Raya yang dinilai oleh anak-anak, namun tidak ada satupun penghargaan buku anak-anak yang dinilai oleh orang dewasa.
Sandra Beckett menyindir bahwa buku-buku ini hanya populer di kalangan anak-anak. Pada tahun 1999, untuk pertama kalinya memberikan penghargaan utama bagi buku anak-anak, dan salah satu juri mengancam akan mengundurkan diri jika dinyatakan sebagai pemenang. Buku ini pada akhirnya hanya menempati posisi kedua, di belakang pemenang hadiah puisi, yang menerjemahkan puisi,. Antara tahun 1997-1999, Rowling secara berturut-turut memenangkan Smarties Book Awards. Rowling akhirnya menarik diri dari kompetisi ini untuk memberikan kesempatan pada penulis yang lainnya. Pada tahun 2000, tak lama sebelum penerbitan, tiga seri Harry Potter sebelumnya telah menduduki puncak daftar buku fiksi terlaris, atau sepertiga dari entri buku-buku anak-anak.
Surat kabar itu kemudian menciptakan daftar terbaru untuk buku anak-anak, memisahkan antara fiksi dan nonfiksi, serta hardcover dan softcover untuk memberikan kesempatan pada buku anak-anak yang lainnya. Langkah ini didukung oleh para penerbit dan penjual buku. Pada tahun 2004, The New York Times lagi-lagi memecah daftar buku anak-anak terlaris yang masih saja tetap didominasi oleh buku-buku Harry Potter, memisahkan antara buku berseri dan buku individu, dan menyingkirkan Harry Potter dari daftar buku individu. Pemecahan daftar ini telah memicu berbagai pujian, kecaman, dan beberapa komentar yang menunjukkan manfaat dan kerugian dari langkah ini.
New York Times beralasan bahwa pemecahan daftar ini sama dengan kasus Billboard yang harus membuat terpisah pada tahun 1964 saat grup musik Inggris merajai lima tangga lagu sekaligus, atau yang harus membuat daftar game-show terpisah saat – yang juga berasal dari Inggris – mendominasi. Lokomotif yang ditampilkan sebagai dalam seri film Harry Potter. Pada tahun 1998, Rowling menjual hak film dari empat buku pertama Harry Potter kepada dengan harga £1 juta ($1.982.900). Rowling meminta agar para pemain dalam film Harry Potter haruslah berasal dari Britania, namun tidak menutup kemungkinan pemeran berkebangsaan lainnya juga terlibat, misalnya aktor yang memerankan Dumbledore, dan pemeran Perancis dan dalam film, yang memang sesuai dengan asal karakter dalam buku. Sejumlah sutradara dipertimbangkan untuk menggarap Harry Potter, termasuk, dan.
Pada akhirnya, ditunjuk pada 28 Maret 2000 untuk menyutradarai (berjudul ' Harry Potter and the Sorcerer's Stone' di Amerika Serikat). Penunjukan Columbus ini didasari oleh karya-karya film keluarganya seperti dan, serta pengalamannya yang terbukti mampu mengarahkan anak-anak saat bermain film. Setelah proses yang panjang, syuting dimulai pada bulan Oktober 2000 di London, dan produksi berakhir pada bulan Juli 2001. Philosopher's Stone dirilis pada tanggal 14 November 2001. Tiga hari setelah rilis film pertama, produksi untuk, yang juga disutradarai oleh Columbus, dimulai. Syuting film kedua selesai pada musim panas 2002, filmnya sendiri dirilis pada 15 November 2002., dan masing-masingnya memerankan, dan di keseluruhan film.
Indonesia Wikipedia Bahasa Malaysia
Columbus menolak menyutradarai film ketiga, dan hanya bertindak sebagai produser. Sutradara Meksiko mengambil alih posisi Columbus sebagai sutradara, dan setelah pengambilan gambar pada tahun 2003, film ini dirilis pada 4 Juni 2004. Film keempat mulai diproduksi sebelum dirilisnya film ketiga.
Oleh sebab itu, dipilih sebagai sutradara untuk, yang dirilis pada 18 November 2005. Newell merupakan sutradara Inggris pertama yang menggarap seri Harry Potter. Disutradarai oleh sutradara televisi.
Produksi film ini dimulai pada bulan Januari 2006 dan dirilis setahun kemudian pada bulan Juli 2007, bertepatan dengan peluncuran novel terakhir,. Oleh sebab itu, banyak yang menganggap bahwa Juli 2007 adalah 'bulannya Harry Potter'. Karena eksekutif 'sangat menyukai' film sebelumnya, Yates terpilih lagi untuk menyutradarai, yang dirilis pada 15 Juli 2009. Pada bulan Maret 2008, Presiden dan COO Warner Bros., mengumumkan bahwa film terakhir dalam seri, akan dirilis dalam dua bagian sinematik: pada 19 November 2010 dan pada 15 Juli 2011. Produksi kedua bagian ini dimulai pada bulan Februari 2009, dan hari terakhir pengambilan gambar berlangsung pada 12 Juni 2010. Kastil Hogwarts yang digambarkan dalam Wizarding World of Harry Potter di Universal Orlando Resort's Island of Adventure.
Setelah sukses dengan film dan buku, Universal dan Warner Brothers mengumumkan bahwa mereka akan membangun 'The Wizarding World of Harry Potter,' perluasan tema Harry Potter baru yang dibangun di taman hiburan di,. Tanah yang baru, yang dipromosikan sebagai pulau hiburan ketujuh di taman tersebut, dibangun di sepanjang tanah yang disediakan untuk perluasan di luar batas asli taman, sampai ke pulau-pulau di. Pembukaan kecil-kecilan taman hiburan ini diadakan pada akhir Maret 2010, dan pembukaan taman secara resmi diselenggarakan pada 16 Juni 2010 untuk tamu terpilih. Taman secara resmi dibuka untuk umum pada tanggal 18 Juni 2010. Para pengunjung akan memasuki taman melalui stasiun Hogsmeade, yang mengarah ke desa, dan kastil terletak di ujung jalan. Kastil Hogwarts merupakan atraksi utama dalam taman hiburan ini, yang di dalamnya terdapat berbagai wahana dan permainan seperti Harry Potter & the Forbidden Journey, sebuah yang membawa penumpang melalui adegan realistis yang dipengaruhi oleh film dan buku, termasuk meluncur di atas Hogwarts, ikut pertandingan, dan mendekati, dan Dedalu Perkasa.
Atraksi lainnya di antaranya rollercoaster kembar berkecepatan tinggi bernama, dan rollercoaster khusus keluarga bernama. Selain itu, terdapat berbagai tempat yang terinspirasi oleh buku dan film, di antaranya Honeydukes, yang menjual permen, cokelat kodok, dan kacang segala rasa Bertie Bott, toko tongkat sihir Ollivander, Toko Lelucon Zonko yang menjual berbagai barang seperti Teropong Curiga, dan Three Broomsticks yang menyajikan berbagai makanan dan minuman, yang paling terkenal adalah Butterbeer dan jus labu.
Dibangun dengan biaya sebesar $265 juta, taman hiburan Harry Potter 'selalu penuh dan harus menunggu selama dua jam hanya untuk masuk ke. Toko merchandise.' Islands of Adventure mengalami peningkatan besar terkait dengan jumlah pengunjung, yang juga meningkatkan laba sebesar 36%, mengungguli pesaingnya,. Disney sendiri pada awalnya telah ditawarkan untuk membangun taman hiburan Harry Potter, namun menolak kesempatan tersebut. Britania Raya Pada bulan Maret 2011, Warner Bros. Mengumumkan rencana untuk membangun atraksi wisata di yang akan menampilkan tema dalam film seri Harry Potter.
Studio Tour London akan memfasilitasi pembangunan ini, termasuk menampilkan set otentik film, kostum, dan alat peraga dari film seri. Atraksi wisata ini akan berlokasi di, yang merupakan tempat keseluruhan film-film Harry Potter dibuat. Sendiri menyatakan bahwa dua panggung suara baru akan dibangun untuk menampilkan set yang terkenal dari masing-masing film setelah adanya investasi sebesar £100 juta. Beberapa set telah dibangun, dan tiket sudah mulai dijual.
Atraksi ini dibuka untuk umum pada bulan Maret 2012.
Pada artikel pertama bagian Teknik Dasar ini Saya ingin mengajak Anda berdiskusi tentang Definisi Fotografi. Apa definisi fotografi menurut para ahli?
Definisi ini bisa sangat teoritis tapi juga bisa filosofis. Saya tertarik bagaimana para fotografer mendefiniskan fotografi berdasarkan pengalaman mereka. Definisi fotografi ini saya peroleh dari berbagai sumber.
Dari buku yang saya baca maupun dari Googling di internet. Untuk definisi dalam Bahasa Inggris tidak saya terjemahkan untuk menghindari perbedaan makna akibat penerjemahan saya. Apakah anda punya definisi sendiri tentang fotografi? Silahkan berkomentar dalam halaman ini. Siapa tahu nanti bisa Saya jadikan rujukan pada artikel ini.:) Menurut Wikipedia Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu “Photos”: cahaya dan “Grafo”: Melukis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Wikepedia, Ensiklopedia Online:) Deniek G Sukarya Belajar Fotografi adalah belajar melihat Deniek G Sukarya, Fotografer Indonesia. Sumber: Michael Langford: (Basic Photography) Basically photography is a combination of visual imagination and design, craft skills, and practical organizing ability Michael Langford, Pengarang Basic Photography.
Sumber: Ansel Adams (1902-1984) Photography is more than a medium for factual communication of ideas. It is a creative art.
Ansel Adam, Fotografer Hitam Putih. Sumber: Henry Cartier-Bresson Photography is the simultaneous recognition, in a fraction of a second, of the significance of an event. Henri Cartier - Pioneer Street Photography Elliot Erwitt It's about reacting to what you see, hopefully without preconception. You can find pictures anywhere.
It's simply a matter of noticing things and organizing them. You just have to care about what's around you and have a concern with humanity and the human comedy. Elliot Erwitt - Fotografer dokumenter, Guru Henri Cartier Baca juga:.
Author: Penny Orwick ISBN: 851 Genre: Computers File Size: 61.
32 MB Format: PDF, Docs Download: 648 Read: 239 Start developing robust drivers with expert guidance from the teams who developed Windows Driver Foundation.
Keterangan: Wilayah Bahasa Indonesia dominan dipertuturkan dan sebagai bahasa resmi. Wilayah Bahasa Indonesia dituturkan oleh minoritas. Dari sudut pandang, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak. Dasar yang dipakai adalah (wilayah sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan 'Bahasa Indonesia' diawali sejak dicanangkannya, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan 'imperialisme bahasa' apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun.
Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari dan. Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari sebagai. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya.
Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia. Dan Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Buku Sari Kata Bahasa indonesia Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa dari cabang, yang digunakan sebagai di kemungkinan sejak abad-abad awal.
Aksara pertama dalam bahasa Melayu atau Jawi ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatera, mengindikasikan bahwa bahasa ini menyebar ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini, berkat penggunaannya oleh Kerajaan yang menguasai jalur perdagangan. Istilah Melayu atau sebutan bagi wilayahnya sebagai Malaya sendiri berasal dari Kerajaan Malayu yang bertempat di Batang Hari, Jambi, di mana diketahui bahasa Melayu yang digunakan di Jambi menggunakan dialek 'o' sedangkan dikemudian hari bahasa dan dialek Melayu berkembang secara luas dan menjadi beragam. Istilah Melayu atau Malayu berasal dari Kerajaan Malayu, sebuah kerajaan Hindu-Budha pada abad ke-7 di hulu sungai Batanghari, Jambi di pulau Sumatera, jadi secara geografis semula hanya mengacu kepada wilayah kerajaan tersebut yang merupakan sebagian dari wilayah pulau Sumatera.
Dalam perkembangannya pemakaian istilah Melayu mencakup wilayah geografis yang lebih luas dari wilayah Kerajaan Malayu tersebut, mencakup negeri-negeri di pulau Sumatera sehingga pulau tersebut disebut juga Bumi Melayu seperti disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama. Ibukota Kerajaan Melayu semakin mundur ke pedalaman karena serangan Sriwijaya dan masyarakatnya diaspora keluar Bumi Melayu, belakangan masyarakat pendukungnya yang mundur ke pedalaman berasimilasi ke dalam masyarakat Minangkabau menjadi klan Malayu (suku Melayu Minangkabau) yang merupakan salah satu marga di Sumatera Barat. Sriwijaya berpengaruh luas hingga ke Filipina membawa penyebaran Bahasa Melayu semakin meluas, tampak dalam prasasti Keping Tembaga Laguna. Bahasa Melayu kuno yang berkembang di Bumi Melayu tersebut berlogat 'o' seperti Melayu Jambi, Minangkabau, Kerinci, Palembang dan Bengkulu. Semenanjung Malaka dalam Nagarakretagama disebut Hujung Medini artinya Semenanjung Medini. Dalam perkembangannya orang Melayu migrasi ke Semenanjung Malaysia (= Hujung Medini) dan lebih banyak lagi pada masa perkembangan kerajaan-kerajaan Islam yang pusat mandalanya adalah Kesultanan Malaka, istilah Melayu bergeser kepada Semenanjung Malaka (= Semenanjung Malaysia) yang akhirnya disebut Semenanjung Melayu atau Tanah Melayu.
Tetapi nyatalah bahwa istilah Melayu itui berasal dari Indonesia. Bahasa Melayu yang berkembang di sekitar daerah Semenanjung Malaka berlogat 'e'. Kesultanan Malaka dimusnahkan oleh Portugis tahun 1512 sehingga penduduknya diaspora sampai ke kawasan timur kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu Purba sendiri diduga berasal dari pulau Kalimantan, jadi diduga pemakai bahasa Melayu ini bukan penduduk asli Sumatera tetapi dari pulau Kalimantan. Suku Dayak yang diduga memiliki hubungan dengan suku Melayu kuno di Sumatera misalnya Dayak Salako, Dayak Kanayatn (Kendayan), dan Dayak Iban yang semuanya berlogat 'a' seperti bahasa Melayu Baku. Penduduk asli Sumatera sebelumnya kedatangan pemakai bahasa Melayu tersebut adalah nenek moyang suku Nias dan suku Mentawai.
Dalam perkembangannya istilah Melayu kemudian mengalami perluasan makna, sehingga muncul istilah Kepulauan Melayu untuk menamakan kepulauan Nusantara. Secara sudut pandang historis juga dipakai sebagai nama bangsa yang menjadi nenek moyang penduduk kepulauan Nusantara, yang dikenal sebagai rumpun Indo-Melayu terdiri Proto Melayu (Melayu Tua/Melayu Polinesia) dan Deutero Melayu (Melayu Muda). Setelah mengalami kurun masa yang panjang sampai dengan kedatangan dan perkembangannya agama Islam, suku Melayu sebagai etnik mengalami penyempitan makna menjadi sebuah etnoreligius (Muslim) yang sebenarnya di dalamnya juga telah mengalami amalgamasi dari beberapa unsur etnis. Muhar Omtatok, seorang Seniman, Budayawan dan Sejarahwan menjelaskan sebagai berikut: 'Melayu secara puak (etnis, suku), bukan dilihat dari faktor genekologi seperti kebanyakan puak-puak lain. Di Malaysia, tetap mengaku berpuak Melayu walau moyang mereka berpuak Jawa, Mandailing, Bugis, Keling dan lainnya. Beberapa tempat di Sumatera Utara, ada beberapa Komunitas keturunan Batak yang mengaku Orang Kampong - Puak Melayu dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai bahasa Melayu (sebagai ) sebagai bahasa kenegaraan.
Lima kuno yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan kata-kata pinjaman dari, suatu dari cabang Indo-Iran. Jangkauan penggunaan bahasa ini diketahui cukup luas, karena ditemukan pula dokumen-dokumen dari abad berikutnya di dan. Kata-kata seperti samudra, istri, raja, putra, kepala, kawin, dan kaca masuk pada periode hingga abad ke-15 Masehi. Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu Klasik ( classical Malay atau medieval Malay).
Bentuk ini dipakai oleh, yang perkembangannya kelak disebut sebagai. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar, dan. Laporan, misalnya oleh, menyebutkan adanya bahasa yang dipahami oleh semua pedagang di wilayah Sumatera dan Jawa.
Dilaporkan memiliki budak dari Nusantara yang menjadi juru bahasa di wilayah itu. Ciri paling menonjol dalam ragam sejarah ini adalah mulai masuknya kata-kata pinjaman dari dan, sebagai akibat dari penyebaran agama Islam yang mulai masuk sejak abad ke-12. Kata-kata bahasa Arab seperti masjid, kalbu, kitab, kursi, selamat, dan kertas, serta kata-kata Parsi seperti anggur, cambuk, dewan, saudagar, tamasya, dan tembakau masuk pada periode ini. Proses penyerapan dari bahasa Arab terus berlangsung hingga sekarang. Kedatangan pedagang Portugis, diikuti oleh Belanda, Spanyol, dan Inggris meningkatkan informasi dan mengubah kebiasaan masyarakat pengguna bahasa Melayu.
Bahasa Portugis banyak memperkaya kata-kata untuk kebiasaan Eropa dalam kehidupan sehari-hari, seperti gereja, sepatu, sabun, meja, bola, bolu, dan jendela. Bahasa Belanda terutama banyak memberi pengayaan di bidang administrasi, kegiatan resmi (misalnya dalam upacara dan kemiliteran), dan teknologi hingga awal abad ke-20. Kata-kata seperti asbak, polisi, kulkas, knalpot, dan stempel adalah pinjaman dari bahasa ini.
Bahasa yang dipakai pendatang dari Cina juga lambat laun dipakai oleh penutur bahasa Melayu, akibat kontak di antara mereka yang mulai intensif di bawah penjajahan Belanda. Sudah dapat diduga, kata-kata Tionghoa yang masuk biasanya berkaitan dengan perniagaan dan keperluan sehari-hari, seperti pisau, tauge, tahu, loteng, teko, tauke, dan cukong. Pada abad ke-17 dan pada abad ke-19 menyatakan bahwa bahasa orang Melayu/Melaka dianggap sebagai bahasa yang paling penting di 'dunia timur'. Luasnya penggunaan bahasa Melayu ini melahirkan berbagai varian lokal dan temporal. Bahasa perdagangan menggunakan bahasa Melayu di berbagai pelabuhan Nusantara bercampur dengan, maupun bahasa setempat. Terjadi proses pidginisasi di beberapa kota pelabuhan di kawasan timur Nusantara, misalnya di, dan.
Orang-orang Tionghoa di Semarang dan Surabaya juga menggunakan varian bahasa Melayu pidgin. Terdapat pula di. Varian yang terakhir ini malah dipakai sebagai bahasa pengantar bagi beberapa surat kabar pertama berbahasa Melayu (sejak akhir abad ke-19). Varian-varian lokal ini secara umum dinamakan oleh para peneliti bahasa. Terobosan penting terjadi ketika pada pertengahan abad ke-19 dari istana (pecahan Kesultanan Melaka) menulis ekabahasa untuk bahasa Melayu.
Sejak saat itu dapat dikatakan bahwa bahasa ini adalah bahasa yang full-fledged, sama tinggi dengan bahasa-bahasa internasional pada masa itu, karena memiliki kaidah dan dokumentasi kata yang terdefinisi dengan jelas. Hingga akhir abad ke-19 dapat dikatakan terdapat paling sedikit dua kelompok bahasa Melayu yang dikenal masyarakat Nusantara: bahasa Melayu Pasar yang kolokial dan tidak baku serta bahasa Melayu Tinggi yang terbatas pemakaiannya tetapi memiliki standar. Bahasa ini dapat dikatakan sebagai, tetapi kebanyakan berstatus sebagai bahasa kedua atau ketiga. Kata-kata pinjaman Bahasa Indonesia Pemerintah Hindia Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu.
Akibat pilihan ini terbentuklah 'embrio' bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor. Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia (sebagai ) mengadopsi dan pada tahun 1904 (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah mengadopsi. Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan (dimulai tahun 1896), dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ('Komisi Bacaan Rakyat' - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi.
Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan, melancarkan program dengan membentuk kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai 'bahasa persatuan bangsa' pada saat tanggal. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah.
Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan, 'Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.'
Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan, seperti, dan. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, maupun morfologi bahasa Indonesia. Gaya penulisan artikel ini tidak mengikuti Wikipedia. Bantulah berdasarkan.
Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti dan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas. Tanggal 16 Juni 1927 menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang, seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.
Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia. Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai yang dipimpin oleh. Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan I di. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
Tanggal 16 Agustus 1972, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972. Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia. Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin. Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta.
Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti, dan. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni dan. Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta.
Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia. Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa. Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal dengan nama.
Ciri-ciri ejaan ini yaitu:. Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat, dsb. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-barat2-an. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya. Ejaan Pembaharuan. Sebuah contoh buku EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) Sebelum EYD, Lembaga Bahasa dan Kesusastraan, (sekarang Pusat Bahasa), pada tahun 1967 mengeluarkan Ejaan Baru (Ejaan LBK) untuk menggantikan ejaan Melindo.
Lalu kemudian diresmikan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972.
Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan. Perubahan: Indonesia (pra-1972) Malaysia (pra-1972) Sejak 1972 tj ch c dj j j ch kh kh nj ny ny sj sh sy j y y oe.
u u Catatan: Tahun 1947 'oe' sudah digantikan dengan 'u'. Ejaan Bahasa Indonesia. Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2015 berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ejaan ini menggantikan Ejaan yang Disempurnakan.
Tidak terdapat banyak perbedaan antara EYD dan EBI. Pada EBI, terdapat penambahan satu huruf, yaitu huruf ei sehingga huruf diftong dalam Bahasa Indonesia menjadi epat huruf, yakni ai, ei, au, dan oi. Selain itu terdapat juga penambahan aturan pada penggunaan huruf tebal dan huruf kapital. Artikel utama untuk bagian ini adalah: Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lain. Asal bahasa Jumlah kata 3.280 kata 1.610 kata 1.495 kata 677 kata 290 kata 131 kata 83 kata 63 kata 7 kata Sumber: Buku berjudul 'Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia' (1996) yang disusun oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (sekarang bernama ).
Adapun jumlah kata-kata yang diserap dari bahasa Nusantara dalam KBBI Edisi Keempat ditunjukkan di dalam daftar berikut: Asal bahasa Jumlah kata 1109 kata 929 kata 223 kata 221 kata 153 kata 112 kata 100 kata. Bahasa Indonesia dituturkan di seluruh Indonesia, walaupun lebih banyak digunakan di area perkotaan (seperti di dengan dialek serta logat Betawi). Penggunaan bahasa di daerah biasanya lebih resmi, dan seringkali terselip dialek dan logat di daerah bahasa Indonesia itu dituturkan. Untuk berkomunikasi dengan sesama orang sedaerah kadang yang digunakan sebagai pengganti untuk bahasa Indonesia. Kedudukan resmi Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting seperti yang tercantum dalam:. Ikrar ketiga 1928 dengan bunyi, ”Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa ”Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.
Dari Kedua hal tersebut, maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai:. Bahasa kebangsaan, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah. Bahasa negara (bahasa resmi ). Artikel utama untuk bagian ini adalah: Dibandingkan dengan bahasa-bahasa Eropa, bahasa Indonesia tidak menggunakan kata ber. Sebagai contoh kata ganti seperti 'dia' tidak secara spesifik menunjukkan apakah orang yang disebut itu lelaki atau perempuan. Hal yang sama juga ditemukan pada kata seperti 'adik' dan 'pacar' sebagai contohnya. Untuk memerinci sebuah jenis kelamin, sebuah kata sifat harus ditambahkan, 'adik laki-laki' sebagai contohnya.
Ada juga kata yang berjenis kelamin, seperti contohnya 'putri' dan 'putra'. Kata-kata seperti ini biasanya diserap dari bahasa lain. Pada kasus di atas, kedua kata itu diserap dari melalui Kuno. Untuk mengubah sebuah kata benda menjadi bentuk jamak digunakanlah , tapi hanya jika jumlahnya tidak terlibat dalam konteks.
Sebagai contoh 'seribu orang' dipakai, bukan 'seribu orang-orang'. Perulangan kata juga mempunyai banyak kegunaan lain, tidak terbatas pada kata benda. Bahasa Indonesia menggunakan dua jenis kata ganti orang pertama jamak, yaitu 'kami' dan 'kita'. 'Kami' adalah kata ganti eksklusif yang berarti tidak termasuk sang lawan bicara, sedangkan 'kita' adalah kata ganti inklusif yang berarti kelompok orang yang disebut termasuk lawan bicaranya. Susunan kata dasar yaitu Subjek - Predikat - Objek (SPO), walaupun susunan kata lain juga mungkin. Kata kerja tidak di kepada orang atau jumlah subjek dan objek. Bahasa Indonesia juga tidak mengenal kala ( tense).
Waktu dinyatakan dengan menambahkan kata keterangan waktu (seperti, 'kemarin' atau 'esok'), atau petunjuk lain seperti 'sudah' atau 'belum'. Dengan tata bahasa yang cukup sederhana bahasa Indonesia mempunyai kerumitannya sendiri, yaitu pada penggunaan yang mungkin akan cukup membingungkan bagi orang yang pertama kali belajar bahasa Indonesia.
Lihat pula: Pada keadaannya bahasa Indonesia menumbuhkan banyak varian yaitu varian menurut pemakai yang disebut sebagai dan varian menurut pemakaian yang disebut sebagai. Dialek dibedakan atas hal ihwal berikut:. Dialek regional, yaitu rupa-rupa bahasa yang digunakan di daerah tertentu sehingga ia membedakan bahasa yang digunakan di suatu daerah dengan bahasa yang digunakan di daerah yang lain meski mereka berasal dari eka bahasa.
Oleh karena itu, dikenallah dialek, dialek , atau bahasa Melayu dialek. Dialek sosial, yaitu dialek yang digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu atau yang menandai tingkat masyarakat tertentu.
Contohnya dialek wanita dan dialek remaja. Dialek temporal, yaitu dialek yang digunakan pada kurun waktu tertentu. Contohnya dialek Melayu zaman dan dialek Melayu zaman Abdullah. Idiolek, yaitu keseluruhan ciri bahasa seseorang.
Sekalipun kita semua berbahasa Indonesia, kita masing-masing memiliki ciri-ciri khas pribadi dalam pelafalan, tata bahasa, atau pilihan dan kekayaan kata. Ragam bahasa dalam bahasa Indonesia berjumlah sangat banyak dan tidak terhad.
Maka itu, ia dibagi atas dasar pokok pembicaraan, perantara pembicaraan, dan hubungan antarpembicara. Pasal 36. Butir ketiga, 28 Oktober 1928. Kridalaksana H.
Pendekatan tentang Pendekatan Historis dalam Kajian Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia. Dalam Kridalaksana H. Masa Lampau bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I 1939 di: 'jang dinamakan 'Bahasa Indonesia' jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari 'Melajoe Riaoe' akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat diseloeroeh Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia', dikutip di Pendahuluan cetakan ketiga.
Asmadi T.D. Laman Lembaga Pers Dr. Edisi 08 Februari 2010.
Diakses 5 Maret 2010. Blog BahasaKita 4 Maret 2009, mirror dari berita AntaraOnline edisi 22 Oktober 2008. Farber, Barry. How to learn any language quickly, enjoyably and on your own. Citadel Press.
Eliot, J., Bickersteth, J. Sumatra Handbook. Penemuan prasasti berbahasa Melayu Kuno di Jawa Tengah (berangka tahun abad ke-9) dan di dekat dari abad ke-10 menunjukkan adanya penyebaran penggunaan bahasa ini di. (900 M) yang ditemukan di dekat, berbahasa Melayu Kuno, menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
^. Hal ini tidak mengherankan karena banyak dari pengusaha penerbitan di kala itu berasal dari etnis. Kompas daring, 25 November 2009. Teeuw, A (1986). Modern Indonesian Literature I.
Foris Publication. Etek, Azizah (2008). Kelah Sang Demang, Jahja Datoek Kajo, Pidato Otokritik di Volksraad 1927 - 1939. artikel oleh Adi Budiwidiyanto di situs Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses 3 November 2012. Cari tahu mengenai Bahasa Indonesia pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: dari Wiktionary dari Commons dari Wikiquote dari Wikisource dari Wikibuku.
(Indonesia) -. (Indonesia). (Indonesia).
(Indonesia). (Inggris).
(Indonesia). (Inggris). (Indonesia). (Inggris).
(Inggris), oleh George Quinn, The Learner’s Dictionary of Today’s Indonesian. Sydney: Allen & Unwin 2001 Pembelajaran bahasa Indonesia. (Indonesia). (Inggris). (Inggris). (Inggris).
(Inggris). (Inggris) Kamus Indonesia - asing. Untuk daftar situs web kamus, lihat.
BAB 1 “FUNGSI, RAGAM DAN LARAS BAHASA” FUNGSI BAHASA Dalam bab ini dijelaskan bahwa bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Betapa pentingnya bahasa bagi manusia tidak diragukan lagi dikarenakan hal itu tidak saja dapat dibuktikan dengan penggunaan bahasa yang kita gunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang disekitar kita, melainkan peran bahasa juga dapat dibuktikan dengan melihat banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa. Dalam hal ini para ilmuan menjadikan bahasa sebagai alat untuk mengomunikasikan berbagai hal yang berhubungan dengan penelitiannya. Sedangkan dalam hal lain, seorang politisi mempelajari bahasa agar dapat menemukan ciri kata atau kalimat dan gaya bahasa yang dapat menyentuh hati nurani orang-orang disekitarnya sehingga dapat mempengaruhi mereka. Selain itu, para ilmu jiwa (psikologi dan psikiater) mempelajari bahasa agar dapat menemukan kata-kata atau kalimat yang dapat berperan dalam penyembuhan pasiennya. Selaku makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, tentu kita memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang-orang disekitar kita. Manusia memiliki dua cara untuk berkomunikasi, yaitu secara verbal dan non verbal.
Komunikasi verbal merupakan proses penyampaian informasi (pesan) dari seseorang kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan. Misalnya: berbicara dan menulis surat. Sedangkan kamunikasi non verbal merupakan proses penyampaian informasi (pesan) dari seseorang kepada orang lain bukan dengan lisan ataupun tulisan, melainkan dengan menggunakan media-media non verbal seperti: aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi. Misalnya: tata lalu lintas, morse, anggukan/gelengan kepala, lambaian tangan, serine, kentongan atau terompet. Maknyanya ditentukan oleh pemakaian tanda baca. Perbedaan antara Ragam Formal, Ragam Semi-formal dan Ragam Non-formal yaitu ragam nonformal biasanya dipakai jika penutur dan komunikannya berasal dari etnik yang sama lebih-lebih dengan sesama teman. Pilhan ragam akan beralih keragam semiformal atau ragam formal jika para penutur dan mitranya multietnik, situasinya resmi status sosial, komunikan tinggi, dan topik pembicaraan bersifat serius.
Jadi, penetapan pilihan ragam dalam berkomunikasi bergantung kepada situasi, topik pembicaraan, serta bentuk hubungan antarpelaku. Laras Bahasa merupakan kesesuaian bahasa yang dipakai dengan fungsi pemakaian bahasa. Sedangkan, bahasa yang difungsikan untuk menulis karangan ilmiah disebut Laras Ilmiah.
Dan bahasa yang difungsikan untuk menuliskan karya sartra disebut Laras Sastra. Laras sastra, misalnya: laras puisi, laras cerpen, laras novel dan seterusnya. BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR Bahasa Indonesia yang baik dan yang benar artinya bahasa akan dikatakan baik apabila maknanya dapat dipahami oleh komunikan. Biasanya ragam nonformal dalam bahasa dipakai oleh manusia untuk mengobrol dengan teman-temannya ataupun orang-orang yang berada disekitar mereka, hal ini merupakan salah satu contoh bahasa Indonesia yang baik. Bahasa yang benar adalah bahasa yang memiliki ragam formal dan taat pada kaidah bahasa baku. Singkatnya bahasa yang benar yaitu bahasa yang cara penyampaiannya dengan menggunakan ragam formal.
Contohnya, bahasa yang dipakai oleh seorang dosen pada waktu memyampaikan materi, bahasa dalam rapat formal, bahasa dalam sidang pengadilan, bahasa dalam seminar ilmiah, bahasa dalam siaran berita, bahasa dalam penyampaian pidato presiden dan lain sebagainya. Kesimpulannya, bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami dan disesuaikan dengan situasi pemakaiannya serta tidak menyimpang dari kaidah bahasa baku. BAB II “EJAAN YANG DISEMPURNAKAN” Dalam bab ini dijelaskan bahwa Ejaan merupakan seperangkat aturan tentang cara bagaimana kita menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Ejaan itu sendiri merupakan kaidah dalam bahasa yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa untuk keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Ejaan pertama bahasa Indonesia adalah Ejaan Van Ophuijsen (nama seorang guru kebangsaan Belanda yang juga pemerhati bahasa) yang diberlakukan pada tahun 1901-1947 oleh pemerintah Belanda yang sedang berkuasa di Indonesia. Ejaan ini dipakai selama 46 tahun, lebih lama dibandingkan dengan Ejaan Republik yang dipakai hanya 25 tahun.
Selanjutnya, EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan ini merupakan ejaan ketiga bahasa Indonesia yang menyempurnakan Ejaan Republik/Ejaan Soewandi.
Berikut ini perubahan pemakaian huruf dalam tiga ejaan bahasa Indonesia. Sunyi Ejaan Yang Disempurnakan memiliki tiga aspek ruang lingkup, diantaranya:. Pemakaian huruf, berfungsi untuk mengatur masalah yang mendasar dari suatu bahasa. Seperti: abjad, vokal, konsonan, pemenggalan kata, dan nama diri. Penulisan huruf, berfungsi untuk mengatur jenis huruf yang dipakai.
Seperti: huruf kapital dan huruf miring. Penulisan kata, berfungsi untuk mengatur cara penulisan kata ang bermorfem tunggal dan yang bermorfem banyak berserta unsur-unsur kecil dalam bahasa. Seperti: kata dasar, kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti (kau, ku, mu, dan nya), kata depan (di, ke, dan dari), kata sandang si dan sang, partikel, singkatan dan akronim, angka dan lambang bilangan. Penulisan unsur serapan, berfungsi untuk mengatur cara penulisan unsur serapan, terutama kata-kata yang berasal dari bahasa asing. Seperti: kata ‘taxi’ menjadi ‘taksi’. Pemakaian tanda baca, berfungsi untuk mengatur penempatan kelima belas tanda baca dalam penulisan. Seperti: tanda titik (.
); tanda koma (, ); tanda titik koma (; ); tanda titik dua (: ); tanda seru (! ); tanda kurung ( (.) ); tanda kurung siku (. ); tanda petik ganda ( “.” ); tanda hubung ( - ); tanda pisah ( ¬¬¬¬– ); tanda elipsis (.); tanda tanya (?
); tanda petik tunggal ( ‘.’); tanda garis miring ( / ); dan tanda penyingkat ( ‘ ). BAB III “BENTUK DAN MAKNA” BENTUK Dalam bab ini dijelaskan bahwa satuan bentuk terkecil dalam bahasa adalah fonem. Satuan bentuk terbesar dalam bahasa disebut karangan. Antara satuan bentuk terkecil dan terbesar terdapat derean bentuk yang disebut morfem, kata, frasa, kalimat dan alinea. FONEM Fonem merupakan satuan bunyi terkecil dari huruf yang dapat membedakan makna dan tidak dapat lagi dibagi menjadi bunyi yang lebih kecil untuk membedakan maknanya. Fonem dapat dilambangkan dengan 26 huruf abjad bahasa Indonesia.
Jumlah fonem dalam bahasa Indonesia lebih banyak dari huruf dikarenakan beberapa huruf memiliki lebih dari satu fonem. Fonem pada huruf e ada tiga, fonem pada huruf o dan k masing-masing ada dua.
Contoh: Fonem pada huruf e terdapat pada kata sate, pedas dan enak. Fonem pada huruf o terdapat pada kata organisasi, sekolah dan soto. Fonem pada huruf k terdapat pada kata bak, otak dan tidak. Morfem, morfem adalah satuan bentuk terkecil yang dapat membedakan makna atau mempunyai makna. Morfem dapat berupa imbuhan, klitika, partikel dan kata dasar (misalnya: -an, -lah, -kah).
Contoh: morfem –an, di-, me- digabungkan dengan kata makan sehingga menjadi makanan, dimakan, memakan. Masing-masing dari kata makan yang telah digabungkan dengan morfem memiliki makna yang berbeda. Berdasarkan bentuk dan maknanya morfem dibedakan menjadi dua, yaitu:. Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri dari segitiga makna tanpa harus dihubungkan dengan morfem yang lainnya. Contohnya terdapat pada semua kata dasar. Morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dari segitiga makna.
Morfem terikat ini akan menjadi jelas jika digabungkan dengan morfem yang lainnya. Contohnya terdapat pada semua imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta kombinasi awalan dan akhiran). Kata, kata adalah bentuk terkecil dari sebuah kalimat yang dapat berdiri sendiri dan memiliki makna. Kata-kata yang dibentuk kemudian digabungkan dengan huruf akan memiliki makna.
Dari segi bentuknya kata dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kata yang bermorfem tunggal (kata dasar yang tidak memiliki imbuhan)dan kata yang bermorfem banyak (kata dasa yang memiliki imbuhan). Frasa, frasa adalah kelompok kata atau gabungan kata yang tidak mengandung subjek dan predikat. Kelompol kata dalam frasa tidak boleh berstruktur subjek dan predikat dikarenakan kelompok kata yang mengandung subjek dan predikat dapat membentuk klausa. Berikut tiga kriteria yang harus dimiliki frasa, antara lain: 1.
Tidak mempunyai predikat (nonpredikatif). Proses pemaknaannya berbeda dengan idiom. Susunan katanya berpola tetap. Di dalam rumah (frasa proposisional) MAKNA Makna adalah hubungan antara bahasa dengan objek atau sesuatu hal yang diacunya. Makna dibagi menjadi dua macam, diantaranya:. Makna leksikal atau makna denotasi adalah makna kata secara lepas tanpa kaitan dengan kata lainnya dalam sebuah struktur.
Makna gramatikal atau makna konotasi ialah makna yang timbu akibat proses gramatikal. Makna gramatikal disebut juga makna struktural dikarenakan makna yang timbul akan bergantung pada struktur tertentu sesuai dengan konteks, situasi dan tempat kata itu berada. Makna gramatikal adalah akna yang sudah bergeser dari makna leksikal suatu kata. Contoh: kata hitam, bermakna leksikal ‘warna yang gelap’ dan bermakna gramatikal ‘penuh kegetiran’ Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan makna, yaitu: sinonim, antonim, homonim, dan hiponim.Sinonim atau padan makna ialah ungkapan yang maknanya hampir sama dengan ungkapan lain. Antonim atau lawan makna ialah ungkapan yang maknanya kebalikan dari ungkapan yang lain. Homonim adalah ungkapan yang terjadi apabila dua kata mempunyai bentuk dan ucapan yang sama, tetapi maknanya berbeda.
Hiponim adalah sebuah ungkapan yang merupakan bagian dari makna yang lain. Perubahan Makna:. Meluas, jika cakupan maknanya yang sekarang menjadi lebih luas dari makna yang dahulu. Contohnya kata Bapak yang dahulu hanya dipakai untuk menyebutkan seorang Ayah saja, sekarang dipakai untuk menyebutkan seorang laki-laki yang lebih tua atau yang lebih tinggi jabatannya.
Menyempit, jika cakupan maknanya yang dahulu lebih luas dari makna yang sekarang. Contohnya kata Pembantu yang dahulu dipakai untuk orang-orang yang ingin membantu orang lain, sekarang hanya dipakai untuk menyebutkan pembantu rumah tangga saja. Amelioratif, jika perubahan maknanya mengakibatkan nilai maknanya baru terasa lebih tinggi atau lebih baik dari makna yang lama. Contohnya kata Istri yang dipakai pada masa sekarang dianggap lebih baik dari kata bini yang dipakai pada jaman dahulu.
Peyoratif, jika perubahan maknanya mengakibatkan nilai makna yang baru terasa leboh rendah dari nilai makna yang lama (kebalikan dari makna Amelioratif). Contohnya kata oknum atau gerombolan yang pada masalalu dianggap baik tetapi sekarang dianggap tidak baik. Sinestesia, jika perubahan maknanya terjadi karena pertukaran tanggapan dua indera yang berlainan. Contohnya kata-katanya manis, manis yang sebenarnya tanggapan dari indera perasa tetapi digunakan untuk indera pendengar. Asosiasi, jika perubahan maknanya terjadi karena persamaan sifat. Contohnya kata Amplop yang biasa digunakan untuk pembungkus surat, tetapi bisa digunakan juga untuk pembungkus uang.
BAB IV “PILIHAN KATA (DIKSI)” Dalam bab ini dijelaskan bahwa pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, serta wacana. Pemilihan kata akan dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau bermiripan. Pemilihan kata bukanlah sekedar memilih kata yang tepat saja, akan tetapi juga kecocokan kata. Cocok dalam hal ini berarti sesuai dengan konteks kata itu berada, dan maknanya tidak bertentangan dengan nilai rasa masyarakat pemakainya.
Tiga manfaat dalam pemilihan kata, antara lain:. Kemampuan memilih kata hanya dimungkinkan bila seseorang menguasai kosakata yang cukup luas. Diksi atau pemilihan kata mengandung pengertian upaya atau kemampuan membedakan secara tepat kata-kata yang memiliki nuansa makna serumpun. Pilihan kata menyangkut kemampuanuntuk memilih kata-kata yang tepat dan cocok untuk situasi atau konteks tertentu. Syarat ketepatan pemilihan kata, antara lain: 1. Dapat membedakan denotasi dan konotasi. Antara hak dan kewajiban pegawai haruslah berimbang.
Korban PHK itu tidak menuntut bonus, tetapi pesangon. Dapat membedakan kata-kata umum dan kata-kata khusus. Contoh: Kalimat Umum: melihat Kalimat Khusus: melotot, melirik, mengintai dan lain sebagainya. Kesalahan pemakaian gabungan kata dan kata: 1. Kesalahan pemakaian gabungan kata yang mana, dimana dan daripada. Contoh:.
Marilah kita dengarkan sambutan yang mana akan disampaikan oleh Pak Lurah. Demikian tadi sambutan Pak Lurah dimana beliau telah menghimbau kita untuk lebih tekun bekerja. Marilah kita perhatikan kebersihan daripada lingkungan kita. BAB V “KALIMAT” Dalam bab ini dijelaskan bahwa kalimat merupakan primadona dalam kajian bahasa, karena dengan kalimatlah seseorang dapat menyampaikan maksudnya secara lengkap dan jelas. Kalimat adalah bagian ujaran atau tulisan yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P), dan intonasi.
Penetapan struktur minimal S dan P menunjukkan bahwa kalimat bukanlah semata-mata gabungan atau rangkaian kata yang tidak mempunyai kesatuan bentuk. Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa lama disebut jabatan kata dalam kalimat. Fungsi sintaksis kalimat, yakni subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). (S) Pembawa acara yang kocak itu / / membeli / / bunga. S P O (P) Indra / / adalah pembawa acara yang kocak. S P (O) Madona / / menelepon / / pembawa acara yang kocak itu.
S P O (Pel) Pesulap itu / / menjadi / / pembawa acara yang kocak. S P Pel (Ket) Si Fulan / / pergi / / (dengan) pembawa acara yang kocak itu. S P Ket Tipe Kalimat Dasar, sebagai berikut.
BAB VI “ALINEA” Dalam bab ini dijelaskan bahwa alinea adalah satuan bentuk bahasa berupa gabungan dari kalimat yang bertalian dan bersama-sama membentuk atau membangun satu ide/gagasan. Dalam merangkai beberapa kalimat menjadi sebuah alinea atau paragraf perlu memperhatikan kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam alinea membicarakan satu gagasan. Sedangkan, kepaduan berarti seluruh kalimat dalam alinea itu bersamaan mendukung gagasan tunggal alinea. Alinea diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari kalimat. STRUKTUR ALINEA.
Berdasarkan fungsinya, dalam bab ini dijelaskan kalimat yang membangun alinea pada umumnya dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:. Kalimat topik atau Kalimat pokok, yaitu kalimat yang berisi ide pokok atau ide utama alinea.
Ciri-ciri kalimat topik, antara lain:. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata penghubung dan frasa transisi. Ciri-ciri kalimat penjelas, antara lain:.
Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (dari segi arti). Arti kalimatnya terkadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea. Pembentukannya memerlukan bantuan kata penghubung dan frasa transisi. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data tambahan yang mendukung kalimat topik.
JENIS ALINEA 1. Berdasarkan posisi kalimat topiknya. Alinea deduktif, yaitu alinea yang menyajikan pokok permasalahnya terlebih dahulu, lalu menyusul uraian atau rinciannya. Alinea induktif, yaitu alinea yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, kemudian diakhiri dengan pokok permasalahannya. Alinea deduktif-induktif, yaitu apabila kalimat pokok ditempatkan pada awal dan akhir alinea dan pada akhir alinea menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal alinea.
Alinea penuh kalimat topik, yaitu alinea yang berisi kalimat-kalimat pentingnya sehingga tidak satupun kalimatnya bukan kalimat topik. Berdasarkan sifat isinya. Alinea persuatif, yaitu alinea yang mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca agar tertarik terhadap suatu produk. Alinea argumentatif, yaitu alinea yang membahas suatu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung. Alinea naratif, yaitu alinea yang menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita.
Alinea deskriptif, yaitu alinea yang melukiskan sesuatu. Alinea eksositoris, yaitu alinea yang memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu. Berdasarkan fungsi dalam karangannya. Alinea pembuka, bertujuan untuk mengutarakan suatu pokok pembicaraan. Dalam sebuah karangan, alinea pembuka berfungsi untuk menghantarkan pokok pembicaraan, menarik minat dan perhatian pembaca, dan menyiapkan atau menata pikira pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan. Alinea pengembang, bertujuan untuk mengembangkan topik atau pokok pembicaraan yang tertera dalam alinea pembuka. Dalam sebuah karangan, alinea pengembang berfungsi untuk mengemukakan inti persoalan, memberikan ilustrasi atau contoh, menyampaikan analisis atau pembahasan, menjelaskan hal yang digunakan pada alinea berikutnya, meringkas alinea sebelumnya, dan mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan.
BAB VII “TOPIK, TEMA, TESIS, DAN KERANGKA KARANGAN” Dalam bab ini menjelaskan tentang asal usul ataupun pengertian topik, tema dan kerangka karangan. Dijelaskan pula bagaimana cara membatasi sebuah topik dan tema dalam menyusun sebuah karangan. TOPIK Topik berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu karangan.
Topik juga bisa diartikan sebagai pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan dan sebagainya. Ciri khas sebuah topik terletak pada permasalahannya yang bersifat umum dan belum terurai. Topik dalam karangan ilmiah harus tentang sesuatu yang nyata, dan tidak boleh abstrak. Adapun judul dalam sebuah karangan pada dasarnya adalah perincian atau penjabaran dari topik. Topik dan judul dapat memiliki persamaan dalam hal sama-sama dapat menjadi judul karangan. Namun, antara keduanya memiliki perbedaan. Topik merupaakan “payung besar” yang bersifat umum dan belum menggambarkan sudut pandang penulisnya.
Sedangkan, judul lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah dan telah menggambarkan sudut pandang penulisnya. Cara membatasi sebuah topik, antara lain:. Menurut tempat: negara tertentu lebih khusus daripada dunia. Jakarta lebih terbatas dari Pulau Jawa.
KERANGKA KARANGAN Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Fungsi utama dari kerangka karangan adalah untuk mengatur hubungan antara gagasan-gagasan. Kerangka karangan mengandung rencana kerja dalam menyusun sebuah karangan. Kerangka karangan juga dapat mengalami perubahan terus-menerus untuk mencapai suatu bentuk yang lebih sempurna. Kerangka karangan dapat membantu pengarang atau penulis dalam hal-hal berikut (Keraf, 1988:195-196).
Kerangka karangan akan mempermudah pengarang menuliskan karangannya dan dapat mencegah pengarang mengolah sesuatu ide sampai dua kali, serta dapat mencegah pengarang keluar dari sasaran yang sudah ditetapkan. Kerangka karangan akan membantu pengarang mengatur atau menempatkan klimaks yang berbeda-beda di dalam karangannya. Bila kerangka karangan sudah rapi tersusun, berarti separuh karangan sudah “selesai” karena semua ide telah dikumpulkan, dirinci dan diruntun dengan teratur.
Kerangka karangan merupakan miniatur dan keseluruhan karangan. Melalui kerangka karangan, pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur karangan serta menyeluruh. Karangan Ilmiah Karangan ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa formal dengan sistematis-metodis, dan sintesis-analitis. Contoh karangan ilmiah antara lain makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
Ciri-ciri karangan ilmiah, antara lain:. Hasil penelitian dalam karangan ilmiah bersifat faktual objektif artinya faktanya sesuai dengan objek yang diteliti. Kesesuaian antara fakta dengan objek yang diteliti harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Karangan ilmiah bersifat metodis dan sistematis artinya teknik penulisannya menggunakan cara tertentu dengan langkah-langkah teknis yang teratur (sistematis) dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah, pembahasan (analisis), sampai penarikan kesimpulan. Bahasa yang digunakan dalam karangan ilmiah menggunakan laras ilmiah. Laras ilmiah harus baku dan formal. Selain itu, laras ilmiah juga bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsiran dan makna ganda (ambigu).
Karangan Deskripsi (perian) Karangan deskripsi merupakan karangan yang lebih menonjolkan aspek pelukisan atau penggambaran sebuah benda sebagaimana adanya. Penggambaran dalam sesuatu karangan deskripsi memerlukan ketelitian dan kecermatan pengamatan. Hasil pengamatan itu kemudian dituangkan oleh penulis dengan menggunakan kata-kata yang kaya nuansa dan bentuk. Seorang penulis deskripsi harus bisa memilih kata yang tepat sesuai dengan gambaran objek yang sebenarnya sehingga dapat melahirkan imajinasi yang hidup tentang ciri-ciri, sifat-sifat atau hakikat dari objek yang dideskripsikan. Karangan Argumentasi (bahasan) Tujuan utama karangan argumentasi adalah untuk meyakinkan pembaca agar menerima atau mengambil suatu dokrin, sikap, dan tingkah laku tertentu. Syarat utama untuk menulis karangan argumentasi adalah penulisnya harus memiliki keterampilan dalam bernalar dan menyusun ide yang logis.
Ciri-ciri karangan argumentasi, antara lain:. Mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan tujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujuinya.
Mengusahakan pemecahan suatu masalah. Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai satu penyelesaian. Karangan Persuasi (ajakan) Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun perrasaan seseorang.
Dalam karangan persuasi, fakta-fakta yang relevan dan jelas harus diuraikan sedemikian rupa sehingga kesimpulannya dapat diterima secara meyakinkan. Dalam menulis karangan persuasi juga perlu diperhatikan penggunaan diksi yang berpengaruh kuat terhadap emosi atau perasaan pembaca. Karangan Campuran/Kombinasi Karangan campuran atau kombinasi adalah karangan yang isinya merupakan gabungan dari karangan eksposisi dengan deskripsi, atau eksposisi dengan argumentasi. Kesimpulan Kelebihan dari buku yang berjudul Komposisi Bahasa Indonesia oleh Lamuddin Finoza ini yaitu isi dari buku ini telah dilengkapi dengan cara-cara menyusun sebuah karangan secara bertahap sehingga memudahkan pembacanya dalam menyusun sebuah karangan, mulai dari memilih topik, merumuskan tema atau tesis, menyusun outline, sampai dengan menyunting naskah tulisan berdasarkan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), bentuk, dan makna kata, frasa, klausa, kalimat, dan alinea yang benar. Sedangkan, kekurangan dari buku ini yaitu penyajian materi yang disajikan bahasanya terlalu tinggi, sehingga mungkin membuat mahasiswa non jurusan bahasa kurang mengerti jika mempelajarinya sendiri, kemudian terdapat beberapa kata yang penulisannya kurang jelas ataupun tidak jelas.